Tablet tambah darah merupakan tablet salut gula yang memiliki kandungan berupa zat besi dan asam folat. Tablet ini berfungsi untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau hemoglobin, protein yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Lantas, mengapa kepatuhan kita terhadap meminum tablet ini sangat rendah? Padahal, kurangnya zat besi atau anemia bukan masalah sepele, ia adalah pencuri energi dan fokus yang diam-diam menggerogoti produktivitas harian.
Pentingnya Zat Besi untuk Tubuh

Fungsi utama zat besi adalah untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, zat besi juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh, mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif, membantu pertumbuhan optimal, serta memproduksi energi dan berbagai enzim penting.
Zat besi krusial untuk otak dan fungsi kognitif. Zat besi yang cukup sangat penting untuk fungsi otak yang optimal pada orang dewasa dan anak-anak.
Remaja putri sangat rentan kekurangan zat besi karena kehilangan darah saat menstruasi. Sehingga TTD sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin tetap normal.
Dampak Pengabaian

Seperti yang sudah disebutkan, tablet tambah darah berfungsi untuk mencegah anemia. Jika kamu tidak meminum cukup tablet tambah darah, maka dapat meningkatkan resiko terkena penyakit anemia. Yang dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, cepat lelah, dan penurunan konsentrasi. Pada ibu hamil, ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan anemia berat yang mengancam jiwa bagi ibu dan bayi.
Tips untuk Mencegah Pengabaian

Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) seringkali hanya membutuhkan satu butir dalam seminggu. Aturan ini sangat sederhana, namun ironisnya, kepatuhan kita sangat rendah. Padahal, kurangnya zat besi atau anemia bukan masalah sepele, ia dapat mencuri energi dan fokus, juga dapat mengurangi rasa produktifitas kamu.
Banyak yang mengeluh mengalami mual, konstipasi (sembelit), atau sakit perut setelah mengonsumsi TTD. Efek samping ini, meskipun minor dan temporer, seringkali menjadi alasan utama seseorang menghentikan konsumsi. Mereka memilih menghindari ketidaknyamanan sesaat daripada mendapatkan manfaat jangka panjang.
Di bawah ini adalah tips mengatasi efek samping agar kamu tidak mengabaikan TTD lagi:
1. Minum Setelah Makan Besar: Zat besi paling baik diserap saat perut kosong. Namun, untuk menghindari mual, lebih baik minum setelah makan besar (sarapan atau makan malam), meskipun penyerapannya sedikit berkurang.
2. Gunakan Bantuan Vitamin C: Minum TTD bersama air putih atau jus yang mengandung Vitamin C (seperti jus jeruk). Vitamin C tidak hanya membantu penyerapan zat besi tetapi juga dapat mengurangi rasa mual.
3. Hindari Penghambat: Jangan minum TTD bersamaan dengan teh, kopi, atau susu. Senyawa tanin dan kalsium dalam minuman ini dapat mengikat zat besi sehingga penyerapan oleh tubuh menjadi terhambat. Beri jeda setidaknya 1-2 jam.
4. Minum Banyak Cairan: Zat besi dapat menyebabkan konstipasi (sembelit). Pastikan kamu minum air putih yang cukup sepanjang hari untuk membantu kelancaran pencernaan.
Kesimpulan
konsumsi TTD adalah investasi kesehatan yang vital, terutama bagi remaja putri dan wanita. Anemia adalah ancaman nyata bagi produktivitas, daya tahan tubuh, dan kualitas hidup jangka panjang. Dengan mengatasi rasa takut akan mual (misalnya, dengan minum setelah makan atau bersama Vitamin C) dan menetapkan pengingat rutin, kita dapat mengubah kebiasaan sepele ini menjadi langkah besar menuju generasi Indonesia yang lebih sehat dan berenergi.

